Selasa, 25 September 2012

SEJARAH KERAJAAN KUTAI


Pada abad ke-16, Kerajaan Kutai Kartanegara dibawah pimpinan raja Aji Pangeran Sinum Panji MendapaKerajaan Kutai (atau disebut pula: Kerajaan Kutai Martadipura atau Kerajaan Kutai Martapura atau Kerajaan Mulawarman) yang terletak di Muara Kaman. berhasil menaklukkan
Raja Kutai Kartanegara pun kemudian menamakan kerajaannya menjadi Kerajaan Kutai Kartanegara Ing Martadipura sebagai peleburan antara dua kerajaan tersebut.
Pada abad ke-17, agama Islam yang disebarkan Tuan Tunggang Parangan diterima dengan baik oleh Kerajaan Kutai Kartanegara yang saat itu dipimpin Aji Raja Mahkota Mulia Alam. Setelah beberapa puluh tahun, sebutan Raja diganti dengan sebutan Sultan. Sultan Adji Mohamad Idris (1735-1778) merupakan sultan Kutai pertama yang menggunakan nama Islami. Dan sebutan kerajaan pun berganti menjadi Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura.Tahun 1732, ibukota Kerajaan Kutai Kartanegara pindah dari Kutai Lama ke Pemarangan.
Sultan Aji Muhammad Idris yang merupakan menantu dari Sultan Wajo Lamaddukelleng berangkat ke tanah Wajo, Sulawesi Selatan untuk turut bertempur melawan VOC bersama rakyat Bugis. Pemerintahan Kesultanan Kutai Kartanegara untuk sementara dipegang oleh Dewan Perwalian.

Pada tahun 1739, Sultan A.M. Idris gugur di medan laga. Sepeninggal Sultan Idris, terjadilah perebutan tahta kerajaan oleh Aji Kado. Putera mahkota kerajaan Aji Imbut yang saat itu masih kecil kemudian dilarikan ke Wajo. Aji Kado kemudian meresmikan namanya sebagai Sultan Kutai Kartanegara dengan menggunakan gelar Sultan Aji Muhammad Aliyeddin.
Setelah dewasa, Aji Imbut sebagai putera mahkota yang syah dari Kesultanan Kutai Kartanegara kembali ke tanah Kutai. Oleh kalangan Bugis dan kerabat istana yang setia pada mendiang Sultan Idris, Aji Imbut dinobatkan sebagai Sultan Kutai Kartanegara dengan gelar Sultan Aji Muhammad Muslihuddin. Penobatan Sultan Muslihuddin ini dilaksanakan di Mangkujenang (Samarinda Seberang). Sejak itu dimulailah perlawanan terhadap Aji Kado.
Perlawanan berlangsung dengan siasat embargo yang ketat oleh Mangkujenang terhadap Pemarangan. Armada bajak laut Sulu terlibat dalam perlawanan ini dengan melakukan penyerangan dan pembajakan terhadap Pemarangan. Tahun 1778, Aji Kado meminta bantuan VOC namun tidak dapat dipenuhi.
Pada tahun 1780, Aji Imbut berhasil merebut kembali ibukota Pemarangan dan secara resmi dinobatkan sebagai sultan dengan gelar Sultan Aji Muhammad Muslihuddin di istana Kesultanan Kutai Kartanegara. Aji Kado dihukum mati dan dimakamkan di Pulau Jembayan.
Aji Imbut gelar Sultan Aji Muhammad Muslihuddin memindahkan ibukota Kesultanan Kutai Kartanegara ke Tepian Pandan pada tanggal 28 September 1782. Perpindahan ini dilakukan untuk menghilangkan pengaruh kenangan pahit masa pemerintahan Aji Kado dan Pemarangan dianggap telah kehilangan tuahnya. Nama Tepian Pandan kemudian diubah menjadi Tangga Arung yang berarti Rumah Raja, lama-kelamaan Tangga Arung lebih populer dengan sebutan Tenggarong dan tetap bertahan hingga kini.
Pada tahun 1838, Kesultanan Kutai Kartanegara dipimpin oleh Sultan Aji Muhammad Salehuddin setelah Aji Imbut mangkat pada tahun tersebut.
Pada tahun 1844, 2 buah kapal dagang pimpinan James Erskine Murray asal Inggris memasuki perairan Tenggarong. Murray datang ke Kutai untuk berdagang dan meminta tanah untuk mendirikan pos dagang serta hak eksklusif untuk menjalankan kapal uap di perairan Mahakam. Namun Sultan A.M. Salehuddin mengizinkan Murray untuk berdagang hanya di wilayah Samarinda saja. Murraykurang puas dengan tawaran Sultan ini. Setelah beberapa hari di perairan Tenggarong, Murray melepaskan tembakan meriam kearah istana dan dibalas oleh pasukan kerajaan Kutai. Pertempuran pun tak dapat dihindari. Armada pimpinanMurray akhirnya kalah dan melarikan diri menuju laut lepas. Lima orang terluka dan tiga orang tewas dari pihak armada Murray, dan Murray sendiri termasuk diantara yang tewas tersebut.
Insiden pertempuran di Tenggarong ini sampai ke pihak Inggris. Sebenarnya Inggris hendak melakukan serangan balasan terhadap Kutai, namun ditanggapi oleh pihak Belanda bahwa Kutai adalah salah satu bagian dari wilayah Hindia Belanda dan Belanda akan menyelesaikan permasalahan tersebut dengan caranya sendiri. Kemudian Belanda mengirimkan armadanya dibawah komando t'Hooft dengan membawa persenjataan yang lengkap. Setibanya di Tenggarong, armada t'Hooft menyerang istana Sultan Kutai. Sultan A.M. Salehuddin diungsikan ke Kota Bangun. Panglima perang kerajaan Kutai, Awang Long gelar Pangeran Senopati bersama pasukannya dengan gagah berani bertempur melawan armada t'Hooft untuk mempertahankan kehormatan Kerajaan Kutai Kartanegara. Awang Long gugur dalam pertempuran yang kurang seimbang tersebut dan Kesultanan Kutai Kartanegara akhirnya kalah dan takluk pada Belanda.
Pada tanggal 11 Oktober 1844, Sultan A.M. Salehuddin harus menandatangani perjanjian dengan Belanda yang menyatakan bahwa Sultan mengakui pemerintahan Hindia Belanda dan mematuhi pemerintah Hindia Belanda di Kalimantan yang diwakili oleh seorang Residen yang berkedudukan di Banjarmasin.
Tahun 1846, H. von Dewall menjadi administrator sipil Belanda yang pertama di pantai timur Kalimantan.
Pada tahun 1850, Sultan A.M. Sulaiman memegang tampuk kepemimpinan Kesultanan Kutai kartanegara Ing Martadipura.
Pada tahun 1853, pemerintah Hindia Belanda menempatkan J. Zwager sebagai Assisten Residen di Samarinda. Saat itu kekuatan politik dan ekonomi masih berada dalam genggaman Sultan A.M. Sulaiman (1850-1899).
Pada tahun 1863, kerajaan Kutai Kartanegara kembali mengadakan perjanjian dengan Belanda. Dalam perjanjian itu disepakati bahwa Kerajaan Kutai Kartanegara menjadi bagian dari Pemerintahan Hindia Belanda.
Tahun 1888, pertambangan batubara pertama di Kutai dibuka di Batu Panggal oleh insinyur tambang asal Belanda, J.H. Menten. Menten juga meletakkan dasar bagi ekspoitasi minyak pertama di wilayah Kutai. Kemakmuran wilayah Kutai pun nampak semakin nyata sehingga membuat Kesultanan Kutai Kartanegara menjadi sangat terkenal di masa itu. Royalti atas pengeksloitasian sumber daya alam di Kutai diberikan kepada Sultan Sulaiman.
Tahun 1899, Sultan Sulaiman wafat dan digantikan putera mahkotanya Aji Mohammad dengan gelar Sultan Aji Muhammad Alimuddin.
Pada tahun 1907, misi Katholik pertama didirikan di Laham. Setahun kemudian, wilayah hulu Mahakam ini diserahkan kepada Belanda dengan kompensasi sebesar 12.990 Gulden per tahun kepada Sultan Kutai Kartanegara.
Sultan Alimuddin hanya bertahta dalam kurun waktu 11 tahun saja, beliau wafat pada tahun 1910. Berhubung pada waktu itu putera mahkota Aji Kaget masih belum dewasa, tampuk pemerintahan Kesultanan Kutai Kartanegara kemudian dipegang oleh Dewan Perwalian yang dipimpin oleh Aji Pangeran Mangkunegoro.
Pada tanggal 14 Nopember 1920, Aji Kaget dinobatkan sebagai Sultan Kutai Kartanegara dengan gelar Sultan Aji Muhammad Parikesit.
Sejak awal abad ke-20, ekonomi Kutai berkembang dengan sangat pesat sebagai hasil pendirian perusahaan Borneo-Sumatra Trade Co. Di tahun-tahun tersebut, kapital yang diperoleh Kutai tumbuh secara mantap melalui surplus yang dihasilkan tiap tahunnya. Hingga tahun 1924, Kutai telah memiliki dana sebesar 3.280.000 Gulden - jumlah yang sangat fantastis untuk masa itu.
Tahun 1936, Sultan A.M. Parikesit mendirikan istana baru yang megah dan kokoh yang terbuat dari bahan beton. Dalam kurun waktu satu tahun, istana tersebut selesai dibangun.
Ketika Jepang menduduki wilayah Kutai pada tahun 1942, Sultan Kutai harus tunduk pada Tenno Heika, Kaisar Jepang. Jepang memberi Sultan gelar kehormatan Koo dengan nama kerajaan Kooti.Indonesia merdeka pada tahun 1945. Dua tahun kemudian, Kesultanan Kutai Kartanegara dengan status Daerah Swapraja masuk kedalam Federasi Kalimantan Timur bersama-sama daerah Kesultanan lainnya seperti Bulungan, Sambaliung, Gunung Tabur dan Pasir dengan membentuk Dewan Kesultanan. Kemudian pada 27 Desember 1949 masuk dalam Republik Indonesia Serikat.
Daerah Swapraja Kutai diubah menjadi Daerah Istimewa Kutai yang merupakan daerah otonom/daerah istimewa tingkat kabupaten berdasarkan UU Darurat No.3 Th.1953.
Pada tahun 1959, berdasarkan UU No. 27 Tahun 1959 tentang "Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II di Kalimantan", wilayah Daerah Istimewa Kutai dipecah menjadi 3 Daerah Tingkat II, yakni: 1. Daerah Tingkat II Kutai dengan ibukota Tenggarong 2. Kotapraja Balikpapan dengan ibukota Balikpapan 3. Kotapraja Samarinda dengan ibukota Samarinda
Pada tanggal 20 Januari 1960, bertempat di Gubernuran di Samarinda, A.P.T. Pranoto yang menjabat sebagai Gubernur Kalimantan Timur, dengan atas nama Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia melantik dan mengangkat sumpah 3 kepala daerah untuk ketiga daerah swatantra tersebut, yakni: 1. A.R. Padmo sebagai Bupati Kepala Daerah Tingkat II Kutai 2. Kapt. Soedjono sebagai Walikota Kotapraja Samarinda 3. A.R. Sayid Mohammad sebagai Walikota Kotapraja Balikpapan
Sehari kemudian, pada tanggal 21 Januari 1960 bertempat di Balairung Keraton Sultan Kutai, Tenggarong diadakan Sidang Khusus DPRD Daerah Istimewa Kutai. Inti dari acara ini adalah serah terima pemerintahan dari Kepala Kepala Daerah Istimewa Kutai, Sultan Aji Muhammad Parikesit kepada Aji Raden Padmo sebagai Bupati Kepala Daerah Tingkat II Kutai, Kapten Soedjono (Walikota Samarinda) dan A.R. Sayid Mohammad (Walikota Balikpapan). Pemerintahan Kesultanan Kutai Kartanegara dibawah Sultan Aji Muhammad Parikesit berakhir, dan beliau pun hidup menjadi rakyat biasa.
Pada tahun 1999, Bupati Kutai Kartanegara Drs. H. Syaukani HR, MM berniat untuk menghidupkan kembali Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura. Dikembalikannya Kesultanan Kutai ini bukan dengan maksud untuk menghidupkan feodalisme di daerah, namun sebagai upaya pelestarian warisan sejarah dan budaya Kerajaan Kutai sebagai kerajaan tertua di Indonesia. Selain itu, dihidupkannya tradisi Kesultanan Kutai Kartanegara adalah untuk mendukung sektor pariwisata Kalimantan Timur dalam upaya menarik minat wisatawan nusantara maupun mancanegara.
Pada tanggal 7 Nopember 2000, Bupati Kutai Kartanegara bersama Putera Mahkota Kutai H. Aji Pangeran Praboe Anoem Soerja Adiningrat menghadap Presiden RI Abdurrahman Wahid di Bina Graha Jakarta untuk menyampaikan maksud diatas. Presiden Wahid menyetujui dan merestui dikembalikannya Kesultanan Kutai Kartanegara kepada keturunan Sultan Kutai yakni putera mahkota H. Aji Pangeran Praboe.
Pada tanggal 22 September 2001, Putra Mahkota Kesultanan Kutai Kartanegara, H. Aji Pangeran Praboe Anoem Soerya Adiningrat dinobatkan menjadi Sultan Kutai Kartanegara dengan gelar Sultan H. Aji Muhammad Salehuddin II. Penabalan H.A.P. Praboe sebagai Sultan Kutai Kartanegara baru dilaksanakan pada tanggal 22 September 2001.
Wilayah
Pada masa kejayaannya hingga tahun 1959, Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura memiliki wilayah kekuasaan yang sangat luas. Wilayah kekuasaannya meliputi beberapa wilayah otonom yang ada di propinsi Kalimantan Timur
Dengan demikian, luas dari wilayah Kesultanan Kutai Kartanegara hingga tahun 1959 adalah seluas 94.700 km2.
Pada tahun 1959, wilayah Kesultanan Kutai Kartanegara atau Daerah Istimewa Kutai dibagi menjadi 3 wilayah Pemerintah Daerah Tingkat II, yakni Kabupaten Kutai, Kotamadya Balikpapan dan Kotamadya Samarinda. Dan sejak itu berakhirlah pemerintahan Kesultanan Kutai Kartanegara setelah disahkannya Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Kutai melalui UU No.27 Tahun 1959 tentang Pencabutan Status Daerah Istimewa Kutai.
Keraton Kesultanan
Dokumentasi bentuk istana Sultan Kutai hanya ada pada masa pemerintahan Sultan A.M. Sulaiman yang kala itu beribukota di Tenggarong, setelah para penjelajah Eropa melakukan ekspedisi ke pedalaman Mahakam pada abad ke-18. Carl Bock, seorang penjelajah berkebangsaan Norwegia yang melakukan ekspedisi Mahakam pada tahun 1879 sempat membuat ilustrasi pendopo istana Sultan A.M. Sulaiman. Istana Sultan Kutai pada masa itu terbuat dari kayu ulin dengan bentuk yang cukup sederhana.
Setelah Sultan Sulaiman wafat pada tahun 1899, Kesultanan Kutai Kartanegara kemudian dipimpin oleh Sultan A.M. Alimuddin (1899-1910). Sultan Alimuddin mendiami keraton baru yang terletak tak jauh dari bekas keraton Sultan Sulaiman. Keraton Sultan Alimuddin ini terdiri dari dua lantai dan juga terbuat dari kayu ulin (kayu besi). Keraton ini dibangun menghadap sungai Mahakam. Hingga Sultan A.M. Parikesit naik tahta pada tahun 1920, keraton ini tetap digunakan dalam menjalankan roda pemerintahan kerajaan.
Pada tahun 1936, keraton kayu peninggalan Sultan Alimuddin ini dibongkar karena akan digantikan dengan bangunan beton yang lebih kokoh. Untuk sementara waktu, Sultan Parikesit beserta keluarga kemudian menempati keraton lama peninggalan Sultan Sulaiman. Pembangunan keraton baru ini dilaksanakan oleh HBM ( Hollandsche Beton Maatschappij ) Batavia dengan arsiteknya Estourgie. Dibutuhkan waktu satu tahun untuk menyelesaikan istana ini. Setelah fisik bangunan keraton rampung pada tahun 1937, baru setahun kemudian yakni pada tahun 1938 keraton baru ini secara resmi didiami oleh Sultan Parikesit beserta keluarga. Peresmian keraton yang megah ini dilaksanakan cukup meriah dengan disemarakkan pesta kembang api pada malam harinya. Sementara itu, dengan telah berdirinya keraton baru maka keraton buruk peninggalan Sultan Sulaiman kemudian dirobohkan. Pada masa sekarang, areal bekas keraton lama ini telah diganti dengan sebuah bangunan baru yakni gedung Serapo LPKK.
Setelah pemerintahan Kesultanan Kutai berakhir pada tahun 1960, bangunan keraton dengan luas 2.270 m2 ini tetap menjadi tempat kediaman Sultan A.M. Parikesit hingga tahun 1971. Keraton Kutai kemudian diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur pada tanggal 25 Nopember 1971. Pada tanggal 18 Februari 1976, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menyerahkan bekas keraton Kutai Kartanegara ini kepada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan untuk dikelola menjadi sebuah museum negeri dengan nama Museum Mulawarman. Didalam museum ini disajikan beraneka ragam koleksi peninggalan kesultanan Kutai Kartanegara, diantaranya singgasana, arca, perhiasan, perlengkapan perang, tempat tidur, seperangkat gamelan, koleksi keramik kuno dari China, dan lain-lain.
Dalam lingkungan keraton Sultan Kutai terdapat makam raja dan keluarga kerajaan Kutai Kartanegara. Jirat atau nisan Sultan dan keluarga kerajaan ini kebanyakan terbuat dari kayu besi yang dapat tahan lama dengan tulisan huruf Arab yang diukir. Sultan-sultan yang dimakamkan disini diantaranya adalah Sultan Muslihuddin, Sultan Salehuddin, Sultan Sulaiman dan Sultan Parikesit. Hanya Sultan Alimuddin saja yang tidak dimakamkan di lingkungan keraton, beliau dimakamkan di tanah miliknya di daerah Gunung Gandek, Tenggarong.
Pada tanggal 22 September 2001, putra mahkota H. Aji Pangeran Praboe Anum Surya Adiningrat dinobatkan menjadi Sultan Kutai Kartanegara dengan gelar Sultan H.A.M. Salehuddin II. Dipulihkannya kembali Kesultanan Kutai Kartanegara ini adalah sebagai upaya untuk melestarikan warisan budaya Kerajaan Kutai sebagai kerajaan tertua di Indonesia agar tak punah dimakan masa. Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara telah membangun sebuah istana baru yang disebut Kedaton bagi Sultan Kutai Kartanegara yang sekarang. Bentuk kedaton baru yang terletak disamping Masjid Jami' Hasanuddin ini memiliki konsep rancangan yang mengacu pada bentuk keraton Kutai pada masa pemerintahan Sultan Alimuddin.
Gelar Kebangsawanan
Dalam Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, gelar kebangsawanan yang digunakan oleh keluarga kerajaan adalah Aji. Gelar Aji diletakkan didepan nama anggota keluarga kerajaan. Dalam gelar kebangsawanan Kutai Kartanegara dikenal penggunaan gelar sebagai berikut
Jika pria Aji menikah dengan wanita dari kalangan bangsawan Kutai sendiri atau dari kalangan rakyat biasa maupun suku lain, maka putra-putrinya berhak menyandang gelar Aji. Namun jika wanita Aji menikah dengan pria yang bukan keturunan bangsawan Kutai, maka putra-putrinya tidak dapat memperoleh gelar Aji, kecuali jika wanita Aji tersebut menikah dengan bangsawan keturunan Arab (Sayid).
Jika wanita Aji menikah dengan keturunan Arab (Sayid),
Gelar Aji Sayid maupun Aji Syarifah tetap setara dengan gelar Aji biasa. Artinya gelar ini tetap dibawah Aji Bambang maupun Aji Raden
Era Kemerdekaan

Jumat, 07 September 2012

Sejarah Real Madrid C.F




Real Madrid Club de Fútbol (pengucapan bahasa Spanyol: [reˈal maˈðɾið ˈkluβ ðe ˈfutβol]), atau biasa dikenal dengan nama Real Madrid saja, adalah sebuah klub sepak bola profesional yang berbasis di kota Madrid, Spanyol. Didirikan pada 6 Maret 1902 dengan nama Madrid Club de Fútbol, tim ini menggunakan gelar Real ("dari kerajaan") setelah Raja Alfonso XIII dari Spanyol memberikan izin resmi kepada klub tersebut pada Juni 1920. Real Madrid telah bermain di Divisi Utama Liga Spanyol (Primera División) yang disebut sebagai La Liga sejak awal kompetisi ini dimulai, tahun 1928, dan merupakan klub tersukses di Spanyol berdasarkan jumlah trofi juara yang telah mereka raih.Bersama FC Barcelona dan Athletic Bilbao, klub ini menjadi salah satu klub yang belum pernah terdegradasi ke divisi bawah. Klub ini juga merupakan salah satu klub terbaik abad ke-20 menurut FIFA. Mereka telah meraih 32 gelar La Liga, 18 gelar Copa del Rey, 8 Piala Super Spanyol, 9 gelar Piala Champions/Liga Champions UEFA, 2 Piala UEFA, 1 Piala Super Eropa, dan 3 Piala Interkontinental.
Kostum tradisional Real Madrid adalah putih-putih, sehingga dijuluki Los merengues (Tim putih). Stadion kandangnya adalah Stadion Santiago Bernabéu yang berkapasitas 80.354 penonton. Real Madrid sendiri memiliki rivalitas cukup sengit terutama dengan Barcelona (dikenal sebagai El Clásico) dan klub sekota Atletico Madrid (dikenal sebagai El Derbi madrileño).
Sejak tahun 2000-an, Real Madrid dikenal sebagai tim yang gemar membeli pemain-pemain mahal berkelas dunia, sehingga diberikan julukan baru, yaitu Los Galácticos (tim galaksi). Klub ini juga dikenal sebagai salah satu klub terkaya di dunia, dengan penghasilan sebesar 438,6 juta Euro pada tahun 2011. 


Nama lengkap Real Madrid Club de Fútbol
Julukan Los Blancos (Tim Putih)
Los Merengues (Tim Meringue)
Los Vikingos (Tim Viking)
Didirikan 6 Maret 1902 (110 tahun silam) sebagai Madrid Club de Fútbol
Stadion Stadion Santiago Bernabéu,
Madrid, Spanyol
(Kapasitas: 81.254)
Presiden kehormatan Bendera Argentina Alfredo Di Stéfano
Presiden Bendera Spanyol Florentino Pérez
Pelatih kepala Bendera Portugal José Mourinho
Liga La Liga

No.
Pos. Nama
1 Bendera Spanyol GK Iker Casillas Kapten
2 Bendera Portugal DF Ricardo Carvalho
3 Bendera Portugal DF Pepe
4 Bendera Spanyol DF Sergio Ramos (wakil kapten)
5 Bendera Turki MF Nuri Şahin
6 Bendera Jerman MF Sami Khedira
7 Bendera Portugal FW Cristiano Ronaldo
8 Bendera Brasil MF Kaká
9 Bendera Perancis FW Karim Benzema
10 Bendera Jerman MF Mesut Özil
11 Bendera Spanyol MF Esteban Granero
12 Bendera Brasil DF Marcelo (wakil kapten)

No.
Pos. Nama
13 Bendera Spanyol GK Antonio Adán
14 Bendera Spanyol MF Xabi Alonso
15 Bendera Portugal DF Fábio Coentrão
16 Bendera Turki MF Hamit Altıntop
17 Bendera Spanyol DF Álvaro Arbeloa
18 Bendera Spanyol DF Raúl Albiol
19 Bendera Perancis DF Raphaël Varane
20 Bendera Argentina FW Gonzalo Higuaín
21 Bendera Spanyol MF José Callejón
22 Bendera Argentina MF Ángel di María
24 Bendera Perancis MF Lassana Diarra















































































































































Selasa, 04 September 2012

Nabilah Ratna Ayu Azalia (Nabilah JKT48)






Nabilah JKT48 adalah personil JKT48 yang umurnya paling muda. 
Dara cantik ini lahir pada tanggal 11 November 1999.
 Meskipun usianya masih sangat muda, namun karena Nabilah berbakat dan mempunyai ukuran tinggi badan minimal, maka diterimalah Nabilah masuk menjadi anggota idol group JKT48. 
Berikut ini adalah biodata lengkap Nabilah JKT48 :

Nama lengkap : Nabilah Ratna Ayu Azalia 
Nama panggilan : Nabilah 
Tanggal lahir : 11 November 1999 
Tinggi badan : 152 cm 
Golongan darah : B 
Zodiak : Scorpio 
Hobi : menyanyi, dance, basket, dan renang 
Karir : pelajar, model atau bintang iklan, personil JKT48 
Akun Twitter Nabilah JKT48 : @nabilahJKT48 
Grup Kaskus Nabilah JKT48 : Groupee NabilaHOLIC 

Puluhan Fakta Unik Tentang Nabilah JKT48 : Nabilah Ratna Ayu Azalia artinya perempuan yang cerdas, seperti permata dan cantik seperti bunga Nabilah adalah anggota termuda di JKT48. Dia masih kelas 6 SD, tapi, karena berbakat dan mempunyai tinggi yang minimal, dia diterima masuk JKT48 Nabilah JKT48 suka sama Doraemon (mirip dengan Sonia JKT48) Di sekolah, Nabilah JKT48 suka dengan pelajaran IPA, Art, Agama dan Bahasa Inggris Nabilah JKT48 punya kakak dan adik, laki-laki semua Hobi Nabilah JKT48 adalah membaca buku-buku manajemen dan bisnis biar jadi pengusaha sukses Nabilah JKT48 ingin jadi pengusaha franchise karaoke sukses Seperti Inul Daratista dan Rossa supaya para fansnya bisa bernyanyi disitu Nabilah JKT48 paling suka makan pedas dan asam, bahkan tidak mau makan kalau makanannya tidak pedas dan asam Lagu kesukaan Nabilah JKT48 adalah lagu Kokoro (ost FF IV) Nabilah JKT48 berkata, "Nabilaholic sangat berarti bagi aku sekalian keluargaku. Dan aku minta tolong ya maklumin kalo aku ga bls mention karna aku sibuk" Pesan Nabilah JKT48 : "Cuma satu yang aku pengen, jangan pernah kalian berfikir negative tentang aku, berpikirlah positive tentang aku ya," Harapan Nabilah JKT48 : "Semoga Nabilaholic makin sukses dan kreatif dalam mensupport aku. Semoga Nabilaholic bisa dukung aku sampai kapanpun," Tanggapan Nabilah JKT48 terhadap haters : "Aku ga terlalu sedih sih untuk yang ga suka atau apa sama aku. Yang penting aku tetap senyum untuk mereka," Tanggapan Nabilah JKT48 terhadap fans yang suka mengganggu privacy-nya : "Ngertiin mereka tapi aku berusaha untuk beri pengertian pada mereka dengan hati-hati supaya ga nyinggung perasaan mereka," Jikoshokai (salam perkenalan) Nabilah JKT48 : "Hay namaku Nabilah, aku si cerewet, let's have fun together," Nabilah JKT48 itu cadel Nabilah JKT48 suka baca Manga Fairy Tail, Doraemon Japanese food adalah makanan favorit Nabilah JKT48, seperti sushi dan tempura Minuman favorit Nabilah JKT48 adalah semua minuman yang menyehatkan Binatang favorit Nabilah JKT48 adalah kucing, kelinci dan hamster (tapi sayang sudah meninggal) Warna favorit Nabilah JKT48 adalah pink, merah dan coklat Nabilah JKT48 suka makan pedas. Katanya ia mulai suka pedas pas kelas 2 SD gara-gara melihat temannya makan cabe, lalu dia ingin sekali bisa makan pedas Waktu di Jepang, Nabilah JKT48 memilih makan udon pedas, katanya mirip dan mengingatkan masakan mamanya di rumah Tempat liburan favorit Nabilah JKT48 adalah pantai terutama pantai Anyer Nabilah JKT48 dari kecil suka dengan musik hiphop dance dan breakdance Nabilah JKT48 juga suka genre musik rock setengah metal, band rock favoritnya Truth dan Pathetic Di waktu luang, Nabilah JKT48 suka shopping, hangout dan jalan-jalan Nabilah JKT48 punya keinginan membuat buku yang memotivasi orang karena dia senang jika ada orang yang curhat dan dia suka memberi nasihat Nabilah JKT48 paling sering curhat ke mama nya Nabilah JKT48 suka ngemil chiki dan coklat, katanya setelah makan yang asin-asin dia pasti mau makan yang manis-manis Makanan yang tidak disukai Nabilah JKT48 adalah babat, sate kambing (pokoknya yang kenyal-kenyal) dan permen pedas atau menthol Lagu yang wajib didengar Nabilah JKT48 tiap hari adalah lagu yg bisa bikin dia bergoyang, contohnya lagu-lagu Rihanna, LMFAO dan Black Eyed Peas Waktu kecil Nabilah JKT48 sering berakting sendiri. Ceritanya jadi penjual atau akting menangis tapi katanya kalau di depan kamera dan orang banyak dia malu Nabilah JKT48 lebih senang sharing dengan orang dewasa dan lebih tua dari dia, tapi sharing hal-hal yang positif Nabilah JKT48 dekat dengan semua member JKT48 Tokoh favorit Nabilah JKT48 adalah Putri Diana Artis Jepang favorit Nabilah JKT48 adalah AKB48, Kiroro Waktu kecil cita-cita Nabilah JKT48 ingin jadi dokter, terus berubah mau jadi model, presenter, dancer, pokoknya mau go Internasional Nabilah JKT48 bukan tipe perempuan yang suka menangis. Hanya satu yang bikin dia menangis yaitu jika dikecewakan dan orang itu tidak mengerti perasaannya Oshi dan MD Nabilah di AKB48 : Tomochin, Takamina, Achan, Mariko Shinoda, Atsuko Maeda, Yuki Kashiwagi Nabilah JKT48 pernah ikut lomba modeling, mewarnai dan lomba dance Alat musik favorit Nabilah JKT48 adalah gitar dan drum Lagu favorit Nabilah dari AKB48 adalah River dan Beginner Fashion style ala Nabilah JKT48 itu feminim dan sedikit tomboy Nabilah JKT48 kalau pergi selalu bersama mamanya. kalaupun tidak sama mamanya, paling sama saudaranya Nabilah JKT48 suka semua karakter di anime Fairy Tail Nabilah JKT48 tidak terlalu suka baca novel Nabilah JKT48 suka baca buku pantun-pantun lucu Majalah favorit Nabilah JKT48 adalah Majalah Fashion Nabilah JKT48 bukan orang Padang tapi ada keturunan Padang Makanan Padang kesukaan Nabilah JKT48 adalah Sate Padang Nabilah JKT48 paling suka main game balap mobil Artis Amerika favorit Nabilah JKT48 adalah Elvis Presley Artis Indonesia favorit Nabilah JKT48 adalah Agnes Monica Film favorit Nabilah JKT48 adalah Telenovela Dulce Maria Carita de Angel Es krim favorit Nabilah JKT48 adalah yang rasa coklat dan vanilla Nabilah JKT48 suka dengan bunga mawar Nabilah belum pernah main film, katanya dulu tidak suka main film karena harus baca naskah dulu sedangkan dia maunya improve sendiri Nabilah JKT48 lebih suka belajar bersama teman-teman, katanya lebih enjoy, bisa tukar pikiran bareng Nabilah JKT48 memajang poster semua member AKB48 di dinding kamarnya Gadget yang selalu dibawa Nabilah JKT48 adalah HP dan Laptop Nabilah JKT48 mulai menyukai makanan Jepang semenjak umur 1-2 tahun Di belakang panggung biasanya Nabilah JKT48 mengobrol lalu berdoa bersama teman-teman JKT48 Nabilah suka dengan semua assesoris Nasehat orang tua Nabilah ketika ia masuk JKT48 : Kalau susah selalu ingat untuk tetap semangat, jangan gampang menyerah, jangan lupa selalu berpikir positif Nabilah JKT48 alergi dengan debu di meja, bukan debu di jalan, alergi panas dan kalau sudah keringatan bisa gatal, dan satu lagi alergi dingin, itu bisa bikin Nabilah bersin-bersin Nabilah biasanya bangun pagi jam 5.30 kecuali kalau capek, ia bangun jam 6.00 dan kalau ada event bangun jam 3-4 subuh Nabilah JKT48 bilang kalau punya uang banyak, ia mau bantu keluarga dan mau ajak semua keluarganya keliling dunia, dan sisanya ditabung untuk masa depannya, serta kakak dan adiknya Ulang tahun Nabilah yang paling spesial adalah waktu ultah ke 9 dan 12 tahun Umur kakaknya Nabilah JKT48 adalah 18 tahun dan umur adiknya 7 tahun Nabilah JKT48 paling suka materi pelajaran IPA tentang isolator, konduktor panas dan tentang planet-planet Nabilah JKT48 bercita-cita kuliah di Universitas Indonesia ambil S1 dan untuk S2 nya di luar negeri Nabilah JKT48 paling tidak suka hewan ular, cicak, kecoa, dan kadal Nabilah JKT48 bercita-cita kuliah jurusan kedokteran gigi atau kedokteran anak atau kecantikan, tapi dia juga bilang entah karena dia juga ingin jadi arkeolog atau psikolog Genre film favoritnya adalah Drama dan Horror Nabilah JKT48 bisa masak nasi goreng, bakwan dan ayam goreng Nabilah JKT48 ingin datang ke restoran yang ada di bawah Menara Eiffel Nabilah JKT48 itu orangnya humoris, senang buat orang tertawa dan suka suasana happy Benda kesayangan Nabilah JKT48 adalah boneka, tas, baju, sepatu yang bergambar leopart macan Kalau pergi kemana-mana, Nabilah JKT48 suka bawa baju dan sepatu koleksinya Nabilah JKT48 suka nonton OVJ (Opera Van Java) karena dia suka melawak dan buat orang tertawa Arti dari Namanya : Nabliah = Wanita yang mulia | Ratna = Sebuah bunga | Ayu : Cantik | Azalia = nama sebuah bunga Dulu waktu umur 2 tahun, Nabilah punya boneka Teddy Bear, namanya Dede Ani. Bonekanya sudah lama tapi ia tak bisa jauh dari boneka itu. Waktu itu pernah ketinggalan di rumah kakek, lalu dibawakan lagi tapi waktu di bandara bonekanya hilang. Nabilah menangis dan sampai sekarang ia tak bisa melupakan boneka itu